Posted by : Unknown Sabtu, 26 Oktober 2013


Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. Selain proses pembekuannya, batuan beku plutonik disebut juga batuan beku dalam atau intrusif, sedangkan batuan beku vulkanik disebut juga batuan beku luar, atau ekstrusif.

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, antara lain :

A.Klasfikasi berdasarkan kimiawi

B.Klasifikasi bedasarkan mineralogi

C.Klasifikasi berdasarkan kandungan mineral
Penjelasan dari masing-masing klasifikasi di atas dijelaskan sebagai berikut :
A. Klasfikasi berdasarkan kimiawi
Klasifikasi berdasarkan sifat kimiawinya, batuan beku dibedakan menjadi :
1.Batuan beku asam, bila batuan beku tersebut mengandung lebih 66 % SiO.   Contoh batuan ini : Granit, Rhyolit. 
2.Batuan beku intermediet  (menengah) : bila batuan beku tersebut 52 %-66 % SiO₂. Contoh batuan ini Diorit, andesit. 
3.Batuan beku basa, bila batuan beku tersebut  mengandung 45%-52% SiO₂, contoh batuan ini Gabro dan Basal. 
4.Batuan beku ultra basa, bila batuan beku tersebut  mengandung  < 45 % SiO₂, contoh batuan ini adalah Peredotit dan Dunit.  
 B. Klasifikasi berdasarkan mineralogi
Dasar klasifikasi dari perbandingan indeks warna mineral mafic dan felsic (S.J. Shand, 1943). batuan beku dibedakan menjadi :
1.Leococratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 30% mineral mafic. 
2.Mesocatic  rock, bila batuan beku tersebut mengandung 30%-60% mineral mafic. 
3.Melanokratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 60%-90% mineral mafic. 
4.Hipermelanuc rock, bila batuan beku tersebut mengandung > 90% mineral mafic.
 C. Klasifikasi batuan beku berdasarkan komposisi mineral

Ada tiga kelompok batuan beku menurut W.T. Huang, 1962, yaitu : 
1. Mineral utama (Essential Mineral) 
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma.
Berdasarkan warna / magma dan densitasnya (H. Williams, 1982) dapat
dikelompokkan menjadi :
a) Mineral felsik : antara lain kuarsa, albit, feldspatoid.
b) Mineral mafik : antara lain olivin, piroksin, amphibol.
2. Mineral sekunder (Secondary Mineral) 
Merupakan mineral-mineral tambahan atau mineral ubahan dari mineral utama (hasil
rekristalisasi magma) dapat juga hasil pelapukan, reaksi kimia atau hasil
metamorfisme. Contoh : kalsit, magnesit, siderite, kaolin, serpentine. 
3. Mineral tambahan (Accesory Mineral)
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, tetapi
kehadirannya adalah dalam jumlah sedikit dan tidak menentukan nama dari sifat
batuan. Contoh : hematite, kromit, muscovite.
  Contoh beberapa batuan beku :

 Diorit

 Obsidian

 Diorit

 Gabro
Untuk mempermudah identifikasi batuan, dapat digunakan tabel identifikasi batuan beku sebagai berikut ini :

  Contoh identifikasi batuan dapat dilihat pada vidio berikut ini :

dan untuk menambah materi, dapat didownload beberapa power point dari struktur dan tekstur batuan beku pada link berikut :
Download Materi Batuan Beku

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © geologi tambang - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -